
TEMPO Interaktif, Washington: Coba bayangkan seekor velociraptor ganas, seperti yang ada dalam dalam film Jurassic Park, tapi hanya sebesar ayam. Itulah gambaran para peneliti Kanada terhadap dinosaurus pemakan daging terkecil yang pernah ditemukan di Amerika Utara.
Fosil sepupu velociraptor yang mereka temukan itu beratnya 1,8-2,3 kilogram. "Ada kemungkinan mereka berburu dan menyantap apa pun yang bisa dibunuh dengan ukuran tubuh sekecil itu, semisal serangga, mamalia, amfibi, bahkan mungkin juga bayi dinosaurus," kata Nicholas Longrich dari University of Calgary, Kanada.
Binatang itu diperkirakan hidup 75 juta tahun lalu di daerah rawa dan hutan sebelah selatan Alberta, kata Longrich dan rekannya, Philip J. Currie, dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences kemarin. "Banyak bukti adanya dinosaurus berukuran besar dan sedang di Amerika Utara, namun tak ada yang sekecil ini," kata Longrich.
Kini mereka melihat adanya dinosaurus yang mengisi celah tersebut. Tulang raptor kecil ini ditemukan di antara fosil yang dikoleksi sejak seperempat abad yang lalu dan cuma tersimpan dalam laci museum.
Binatang ini dinamai Hesperonychus elizabethae, untuk menghormati mendiang Elizabeth "Betsy" Nicholls. Paleontolog Kanada itulah yang menemukan spesimen tersebut. Hesperonychus berarti "kuku barat", sebuah referensi yang menunjukkan kuku berbentuk sabit pada jari kaki kedua.

Dinosaurus berukuran mungil lainnya pernah ditemukan di Cina beberapa tahun lalu. Studi terhadap dinosaurus itu membantu para ilmuwan Kanada mengidentifikasi satwa kerabatnya versi Amerika Utara ini. "Pada awalnya dinosaurus ini sulit dikenali karena masih melekat pada batu," kata Longrich. "Hanya, karena saya telah mempelajari dinosaurus Cina itu, saya bisa mengetahuinya. Apa yang kami keluarkan dari dalam batuan itu adalah spesimen yang amat bagus."
Seperti halnya velociraptor, raptor kerdil ini memiliki cakar. Awalnya, kuku kecil itu dianggap sebagai kuku anak dinosaurus. "Ketika kami mempelajari tulang pelvis, kami menemukan tulang panggulnya telah berfusi, sesuatu yang hanya terjadi bila binatang telah tumbuh sempurna."
Sumber : Tempo
0 komentar:
Posting Komentar